Sabtu, 11 Februari 2012

Curahan hati

Aku dilahirkan di kampung kecil dan masih terpencil dimasa itu, karena akses jalan untuk keluar kampung masih sulit, kita harus berjalan selama kurang slebih 3,5 jam atau jika kita beruntung memiliki sepeda  dapat kita tempuh 1,5 jam. Aku merupakan cucu pertama yang dilahirkan dari keluarga ibuku, kebahagiaan datang saat kelahiranku, karena aku dilahirkan saat panen raya, keluarga ibuku sangat bahagia terutama adik-adik ibuku...

Hari demi hari ku lalui hingga aku tumbuh menjadi balita yang  sangat bijak, cerewet, keras kepala dan manja....
Pada suatu ketika, disaat saya masih balita, terjadi banjir yang lumayan besar dari sungai kecil di dekat rumah aku, saat itu saya ikut paman saya mencuci bajunya disungai, paman pun mencuci baju tepat di jembatan sungai tersebut yang hanya terbuat dari satu batang pohon besar, saat asyik main air paman saya tiba-tiba masuk ke sungai dan meneggelamkan dirinya, yang saat itu aku fikir dia tenggelam saya langsung menceburkan diri saya kesungai tanpa berfikir resikonya, saya ingin menolong paman saya, padahal saat itu saya belum bisa berenang, alhasil saya yang tenggelam, alhamdullillah Allah masih menyelamatkan nyawa saya dan masih bisa berdiri hingga sekarang.....
Itu hal bodoh yang saya lakukan, yang paling membahayakan nyawa saya......
Tiga tahun kemudian, dimalam hari yang diselimuti hujan badai lahirlah  adik pertama aku, saat itu saya fikir ibu saya sedang sakit namun ternyata sedang memperjuangkan kelahiran putri keduanya....                               
Hari-hari kami semakin bahagia dengan kehadiran adik saya.....
Sejak umur 8 bulan  saya tinggal dengan kakek dan nenek saya....... sedangkan adik saya dengan orang tua saya....
Kehidupan saya mulai berubah....saat orang tua saya membuat rumah baru yang lebih layak dari rumah sebelumnya yang hanya beratapkan ilalang dan berdindingkan gedek dari bambu......
Saya saat itu masih berumur 5,5 tahun, saya telah masuk sekolah SD, awalnya selama 1 bulan saya takut untuk masuk ke kelas dan bertemu dengan banyak teman,,,,,, saya masih belum bisa beradaptasi...... utnungnya ada tetangga saya yang bersedia menjaga saya saat disekolah......
Cerita ke cerita dia menjadi pacar salah satu adik ibu saya..... keluarga mulai serius dan hendak membawanya ke jenjang yang lebih serius.... namun enggak tau kenapa tragedi itu muncul,,,,,,,,,,,ya mungkin jalan dari Allah....
Ayah saya digosipkan berpacaran dengan pacar paman saya tadi.... setiap hari orang tua saya berantam dengan ayah dan g’ jarang mereka berantam didepan saya....yang saat itu saya hanya bisa menangis dan menangis........hingga akhirnya pada suatu ketika ayah saya memutuskan untuk meninggalkan rumah...........!
Malam itu ibu sangat kecewa dan sedih. Kepergian ayah saya membuat gempar seluruh kampung hingga akhirnya terjadi percekcokan 2 keluarga, yaitu keluarga saya dan keluarga yang dibilang keluarga pacar ayah saya...kebetulan dia juga g’ ada dirumah, makanya gosipnya ayh saya minggat dengannya..........
Sejak ayah saya pergi ibu saya g’ niat hidup, g mau mengurus diri dan kami anaknya....bahkan makan pun g’ mau,,,,,,,,,,,pada suatu pagi ibu mengajak saya untuk mecari ayah saya dikampung sebelah dengan perjalanan kira-kira 1 jam akhirnya kami tiba dikampung tersebut, kami mendatangi semua rumah teman ayah saya, namun ayah saya g’ ada dirumah mereka, mereka bilang ayah saya da pergi ketempat lain, kami pun pulang dengan tangan hampa..........diperjalanan ibu saya bilang kepada kami kita g’ usah pulang ya....kita disini aja,,,,,,,pulang pun ayah da g’ da,,,,,ayah kalian da g’ sayang ma kita,,,,,biar aja kita disini............
Namun karena rengekan saya yang ketakutan dan saya pun minta pulang....akhirnya kami pulang kerumah.............sampai dirumah da magrib, kami langsung tidur istrirahat diranjang.............
Dambil tidur dia mengatakan sesuatu yang sampai saat ini masih saya ingat “Nak, nanti kalo mamak meninggal, ayah mu akan nikah lagi, dan kalian punya mama tiri, jangan mau tinggal ma mama tiri, karena dia jahat Cuma sayang ma ayah kalian, nanti kalian bisa direbusnya” mendengar kata2 itu saya yang masih berumur kira-kira 6 tahun langsung menangis begitu juga adik saya yang belum mengerti apa-apa....saat itu saya sangat takut kehilangan ibu saya, saya g’ bisa bayangkan jika dia meninggalkan kami untuk selamanya,,,,,pertengkaran antar keluargapu semakin keruh dan g’ da titik terang...........
Beberapa bulan kemudia, ibu saya mendengan ayah saya pergi ke suatu tempat. Bersama adik, ibu pergi mencari ayah.....ibu pun bertemu dengan ayah dan akhirnya pulang ke rumah kembali..........
Saya fikir semuanya akan baik-baik saja....namun ayah masih tetap dan g’ berubah, masih sering pulang malam, mabuk-mabukan dan malas untuk kerja, dan hal itu memicu pertengkaran lagi......pertengkaran berikutnya membuat ibu dan nenek saya bertengkar karena ibu saya terlalu membela ayah saya yang jelas-jelas salah dan menyakiti ibu terus,,,,,,karena ayah saya ibu harus bekerja untuk mencukupi keuangan keluarga kami...........untungnya saya tinggal bersama nenek saya sehingga tidak terlalu tersiksa karena itu..........

Beberapa bulan kemudian ibu saya memderita banyak penyakit hingga membuat dtubuhnya sangat kurus......ibu hanya berbaring di ranjang untuk beberapa waktu.....segala maca obat telah dicobanya....dan akhirnya ibu sembuh....saat itu aku melihat ayah sangat telaten menjaga ibu, namun aku g’ atau ikhlas atau tidak, namun ayah memandikan ibu dan mengajaknya jalan-jalan.....namun seminggu kemudian sakit ibu kambuh....dan bertambah parah.......akhirnya ibu pergi utnuk selamanya...........awalnya saya g’ bisa menerimanya namun akhirnya saya bisa menerima itu semua.......
Hal yang tak terlupakan saat ibu meninggal ketika ibu akan dimakamkan....saat ibu pergi adik saya bertanya sama nenek saya”Mbah mama arep neng endi??” pertanyaan yang sangat polos yang muncul dari bibir balita 4 tahun....dan semua yang mendengarkan sangat tersentuh.....namun dengan tenang nenek saya menjawab “mamak mau naik haji” adik saya pun bertanya lagi “G’ lama kan mbah?????” nenek saya menjawab”G’......” adik sama mbh disini,,,,,,, kemudian dia berteriak sambil melambaikan tangan”Makkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.......engko lek bali tukokno sate ketek-ketek” sate ketek-ketek adalah sebutan untuk sate padang yang pada saat itu makanan kesukaan adik saya........mendegar teriakan adik saya pun semua yang datang terpelongoh dan sedih, mendengar kepolosannya.............
Belum genap 40 hari ayah saya menikah lagi dengan penjaga warung..............meski sebelium menikah ayah saya meminta izin kepada saya..........namun rasanya saat itu saya belum menerima ayah untuk menikah lagi.........! termasuk orang tua ibu saya, mereka g’ ngijinin hingga akhirnya ayah saya diminta pindah dari kampung kami.............

Pindahnya ayah saya membuat adik saya sering sakit.....kalo ayah saya g’ jenguk kami satu bulan ja adik saya sakit.....karena rindu............!
Menikahnya ayah saya g’ merubahnya untuk lebih baik.....dan terkadang ibu tiri saya sering berceriata tentang dkebandalan yang dilakukukan ayah saya. 
Belum lagi cercaan tentang ayah saya baik dari keluarga maupun dari teman-teman ayah saya sendiri yang hampir setiap hari.....hingga ada seseorang yang bilang “Jika ayahmu nanti datang menjenguk kalian....kasih minum racun ja.....dia lebih pantas mati dari pada hidup’
Mendengar itu saya sangat tertekan dan bayangan itu masih sering hadir hingga saat ini............!
Setiap saya mengingat itu saya sangat tertekan dan selalu mengeluarkan air mata.....namun saya sangat sayang ayah.....saya sangat merindukan kasih sayang darinya yang g’ pernah saya dapatkan sebelumnya,,,,,,,,saya selalu meyakinkan diri saya pasti suatu saat ayah saya akan tobat.....dan saya selalu berdo’a untuk itu.......
Akhirnya pada saat saya duduk dikelas 2 SMK, saat itu saya kos dirumah adik ibu saya di provinsi yang berbeda dengan ayah dan nenek sya, saya mendengar kabar dari adik saya, yang sangat membuat saya sedih “Ayah saya mencoba untuk bunuh diri dengan makan racun dan menusuh lehernya dengan pisau karena merasa belum mempan ayah juga mencoba gantung diri, keadaannya pun kritis dirumah sakit”  saat itu ibu tiri saya baru saja melahirkan anak ketiga dari hasil pernikahan dengan ayah saya....mendengar berita itu saya langsung menagis dan ingin pulang kampung untuk melihat ayah saya....saat itu saya uda putus asa takut ayah g’ terselamatkan lagi......karena saya masih ingin melihat ayah saya itu tobat dan memberi kami sedikit belaian.....karena saya selalu merindukan itu dari ayah saya...... do’a saya pun akhirnya didengar oleh Allah....ayah saya sembuh dan sekarang menjadi orang yang lebih baik...............yang saya sesali pada saat itu saya dan adik saya g’ bisa menjenguk ayah saya...kami g’ di beri izin oleh nenek dan kakek saya.....saya sangat sedih,,,,,,apa lagi saat mendengar dari orang-orang saat itu ibu tiri saya g’ punya uang untuk obat ayah dan biaya adik bayi saya,,,,,mengharap bantuan dari orang..............saya juga g’ punya kekuasaan  untuk membantu......

Sekarang kehidupan ayah lebih baik dan lebih mengingat kami...setidaknya dia sering menelepon saya....minimal sebulan sekali dan mengisi pulsa kami.....saya juga g’ berani minta banyak-banyak dari ayah saya karena saya tau ayah baru memulai hidupnya yang baru................

Saat ini saya sangat bersyukur dengan kedaan saya.....meski saya masih menginginkan nenek dan kakek saya bener-bener memaafkan ayah saya......karena saya sangat menyayangi mereka berdua dan kalo ada yang meminta saya harus memilih yang mana saya akan pilih mereka semua...............
Saya terkadang sedih..............jika saya pulang kampung yang mungkin hanya satu tahun sekali......
Dan saya minta izin untuk main atau nginap dirumah ayah saya nenek dan kakek saya memberi banyak syarat dan itu sangat membingungkan saya......terkadang saya juga jadi sering bertengkar dengan mereka karena mereka g’ mengijinkan saya.....apalagi saat mereka mengijinkan saya nginap dirumah ayah saya jika ayah ingin memberi sesuatu kepada kami......
Saat ini saya ingin nenek dan kakek bisa memaafkan ayah saya...................

Itu tadi segelintir dari perjalanan hidup saya................yang mungkin masih lebih baik dari teman-teman yang lain.....namun janganlah bersedih dan kecewa...dan jangan sampai menganggap Allah g’ sayang kita......
Karena mungkinitu rencana tuhan untuk kita.....
Tetap semangat sahabatku..................................
Dan jangan lupa untuk tetap bersyukur kepada Allah.........................
Semoga kita selalu sijalan Allah.................................
Amin....amin.........amin.................

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More